Translate

Sabtu, 07 April 2012

Artikel Puisi

Puisi Kesedihan ku

Sunyi…!!! Tirainya hanyalah hijabdinding yang diselimuti dingindan gelap Durinya, kemarung sepi Musiknya,alunan nada-nada sedih Sayapnya,awan hitam bercampur mendung tebal Rasanya,luka bathin yang semakin dalamLuka…!!! Taringnya berubah duritajam yang siap menusuki jantungBuahnya bathin yang tercabik, Sanubari yang di iris iris kecil,Menganga tanpa nanah dan darahDerita samar tak berwarna,lalu tersungkur di timbunan luka yg tak...
» Baca Selengkapnya Puisi Kesedihan ku

Sebait Doa

Ketika derai air mataMenetes tak terasaDan tangan yang terjelur hampaAda harap yang kupintaWahai Tuhanku!Tabahkanlah hatikuTentramkanlah jiwakuDi saat ku terpisah jauhDari serpihan kasih sang ibu,Agar perjalanan hidup yang ku tempuhDamai selaluDi sepanjang waktuWahai Tuhanku!Inilah sebait doakuYang selalu berteriak memanggil nama-MuDi akhir sujud sajadah panjan...
» Baca Selengkapnya Sebait Doa

Syair Kekasih

Kekasih… Laksana cermin dalam resonansi jiwa Yang menggetarkan palung hati hingga keraga Dan menghantarkan kehangatan bara dari bekunya hati sang kelana kekasih… kesetiaan agung pada dera kerinduan laksana pantai menanti ombak dalam pelukan yang teredam pada dalamnya kebisuan kekasih… seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup pucuk-pucuk kasihmu tak juga meredup mencumbui lautan sukma yang kuyup dalam serenade desiran angin...
» Baca Selengkapnya Syair Kekasih

Taman Cinta

Aku ingin mengajakmu berjalan-jalandi atas taman yang indah ini.Lihatlah hangatnya mentari soremengintip di balik tirai mega.Benarlah ungkapan bahwa alam ini diciptakannyabagi kita yang hidup di dunia.Dua insan yang mabuk anggur cintamelihatmu titisan sukma dewa asmara.Letupan gelora birahi membakar jagat semesta.Samudera tertinggi badai sunaminya.Dan aku adalah penguasa lautan itu.Mabuk di samudera alkohol cintamenciptakan pandanganyang...
» Baca Selengkapnya Taman Cinta

Setetes Asa

Mata sayu itu begitu senduMenyiratkan kedukaan yang meradangBertengger mantap dihatiTak lagi mata itu mengeluarkan mutiaraKarena sang indera telah terlihat keringDan gersangBibir mungil itu tak bisa bercelotehMenoreh belasan jahitan yang setiaBertengger di dirinyaSedih, pilu, duka sangat terasa oleh sang pundi bangsaMenandakan relung jiwa yang telah hampaKutahu ia mencari sang bundaAyahnyapun belum menyapa dirinyaPagi itu seketika...
» Baca Selengkapnya Setetes Asa

Daun itu telah menguning

Daun itu telah menguningPerlahan dan perlahanLepas dari rantingnyaAsa yang mulai lepasDaun itu telah menguningMelayang dan melayangTertiup anginAsa pun kian tak tentu arahDaun itu telah menguningJatuh dan terjatuhMenimpa tanah yang kotorAsa yang hilang jauhDaun itu telah menguningTerpijak dan terinjakTak ada yang menaruh perhatianAsa yang terlupa dan dilupakanLihatlah….Daun itu telah menguningLama dan lamaPucuk daun yang baru...
» Baca Selengkapnya Daun itu telah menguning

Diujung Sunyi

berdiri diujung sunyipada sebuah senjayang larut dalam temaram cahayamembuatku gamangada kepingan yang terserakmenerobos masuk dalam ingatanmencoba merenda setiap ikatanyang moyak dipangkas haridalam setiap percakapan kitatakkah kau rasaada gesture yang mencuatkeluar dari setiap aliran nadientahlah, aku merasabinar matamu menghadirkankata yang belum sempat terucappada paruh waktu yang lampausesaat terhentilayar cahaya kembali...
» Baca Selengkapnya Diujung Sunyi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih